Puisi = Poem

Rabu, 06 Mei 2009 Leave a Comment

"Bukan maksudku tuk berbagi nasib Nasib adalah kesendirian masing-masing"


Beberapa bait puisi di atas adalah milik Chairil Anwar yang di ucapakan Rangga dan Cinta dalam film AADC. Begitu indah Chairil Anwar menjelaskan bawa takdir seseorang berada di tangannya sendiri melalui puisinya yang apik. Chairil memang penyair besar yang menginspirasi dan mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan dan kebebasan dari segalah macam keterpurukan.


Yup itulah puisi !!! sebagaian orang mengatakan puisi sebagai bentuk pengungkapan perasaan dan sebuah apresiasi seni berbentuk sastra. Dan pembuatannya membutuhkan perenungan yang matang atas dasar kreativitas dan buah pikiran seseorang dari perasaan yang paling dalam. Dalam pembuatan puisi pun setiap bait kata atau sajaknya harus bisa mengambarkan sebuah pemaknaan oleh sebab itu di butuhkan sebuah tema untuk membuatnya.
Sedangkan dalam menilai sebuah puisi sangat tergantung dengan objektivitas individu atau pembacanya “Tulisan yang berorientasi pada sastra tidak bisa di ukur secara umum, apakah tulisan itu baik atau buruk. Seperti sebuah puisi atau sajak, kita tidak bisa menilai dari segi objektifnya. karena baik tidaknya sebuah puisi, meski sangat individu, adalah kembali kepada diri kita sendiri yaitu sebagai pembacanya, apakah ada relasi nilai ketika membacanya antara puisi dan diri kita dan kita hanya bisa menilai secara subjekif.” Mungkin seperti itulah yang saya tulis dalam dalam blog saya yang satunya.
Dan ini salah satu tip di blog saya yang sudah jarang saya buka.
Kalau bisa dibuat sebuah tahap-tahap pembuatan puisi yang baik adalah seperti ini : (ya ini menurut saya !!! Hehehehe).

1.Tulisan yang bagus adalah tulisan yang jujur, hasil dari penggalian yang tak henti terhadap gaya sendiri
2.Perkaya, pertajam dan perkuat dengan kosa kata yang lebih luas.
3.Banyak-banyaklah membaca puisi
4.Pertimbangkan aspek “visual” –yang memungkinkan pembaca seolah-olah “merasakan sendiri” dan “masuk kedalamnya”, dan bukannya sekedar memberi tahu mereka.
5.Menulislah saat kondisi kita sedang prima (ya kalo sakit jadi gak mood!) sehingga tulisan kita juga memiliki semangat.
6.Usahakan pembaca mampu menangkap pesan yang ingin di sampaikan.

Sedangkan menurut Joeliana dalam web-blognya di http://joeliana19.wordpress.com/ adalah seperti ini :
1.Dalam menulis puisi, yang pertama – tama dilakukan adalah menentukan tema
2.Menentukan hal – hal apa yang akan dikemukakan dalam puisi
3.melakukan pengamatan di lapangan tentang tema tersebut
4.menentukan pemilihan kata yang tepat.
Di web blognya pun telah di beri sebuah contoh dengan judul “Dialog sepasang bunga” dan dilakukan pembahasan secara menyeluruh jika ingin melihat contohnya silakan lihat saja web-blog tersebut.
Jadi pada intinya Sebuah karya yang baik akan terasa indahnya jika dapat mengobarkan pikiran pembacanya dan mampu menggerakan hati pembaca (entah itu puisi atau sajak dan semua yang berbauh sastra lainya).

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By Vandy 165

7 komentar »

  • bugna raya said:  

    wah ilu berharga neh kebetulan saya suka puisi
    saya copa ya embah

  • Unknown said:  

    nice share teman....
    sejauh ini aku menulis hanya mengandalkan institusi jiwa dan hati..
    semoga tulisan aku ngga menyalahi kaidah yang ada
    thank sobat....

  • IjoPunkJUtee said:  

    Puisi, harus bertapa tuk mendapatkannya....

    * bagi Prof.....

  • Wisata SEO Sadau said:  

    kalo saya kurang bisa ngerti puisi.. ^^'

  • Pandu said:  

    Saya sering salah dalam mengartikan puisi...
    hehehe

  • Yanuar Catur said:  

    puisi??
    kadang-kadang males nulis
    tapi yang sering kepingin buat puisi
    hehehehe

  • Leave your response!