KPK VS PEJABAT KORUP

Senin, 10 Agustus 2009 21 komentar



INDONESIA pernah bangga dengan adanya badan hukum KPK untuk memerangi korupsi di negeri ini. Prestasinya yang cukup gemilang memberikan harapan bagi rakyat untuk menjadikan indonesia sebagai negara yang bersih dari tindak korupsi. Badan milik negara yang satu ini tidak tanggung-tanggung dengan aksinya, alat-alat canggih seperti penyadap dan hiden kamerapun digunakan untuk membantu mengungkap praktek korupsi di Negara ini.

Pejabat-pejabat korup yang ada di pemerintahan pun di gelandang dan diadili secara masal, badan hukum yang tak tersentuh oleh koruptor ini pun menjadi bahan studi oleh beberapa negara lain. dan pada akhirnya KPK pun mendapatkan pengakuan atas kevektifannya dalam memberantas korupsi oleh masyarakat di Indonesia dan masyarakat luar.

Tetapi saat ini KPK harus menjawab tantangan para musuh-musuhnya, dari berbagai masalah yang saat ini menyerang KPK. awal-awal perlawanan para musuh KPK ini sudah bisa dicium ketika Antasari harus mendekam di penjara karena tuduhan pembunuhan.bukan hanya itu saja tuduhan-tuduhan miring pun terus menyerang KPK, seperti kasus korupsi oleh para pejabat KPK yang di berikan di media televisi.
kita sebagai masyarakat awam tidak pernah tahu apa yang terjadi di atas sana, apalagi sekarang ada isu yang membuat kita tidak tahu harus mempercayai yang mana?siapa lagi yang kan kita percayai sekarang?entahlah?
Kita hanya bisa menerima kalo katanya Si Embah adalah "terimo ing pandom" yang artinya menerima apa kata nasib....
bagaimanapun kita harus tetap mendukung keputusan pemerintah karena kita adalah rakyatnya..

Himne Aksi Para Keparat
Birahi kotor bangsat yang menyengat
kini hilang tak terlihat
Tiduri harkat dan martabat
dengan tabiat yang melarat

Biar jantung kami berdebar
dan berikrar, bergelegar
Kami tak takut dengan gelar
untuk sesuatu yang benar

10 Agustus 2009, M.TN

Read the full story

WS. Rendra Wafatnya Si Burung Merak

Jumat, 07 Agustus 2009 3 komentar

Lewat tengah malam berita mencengangkan datang dari dunia seni kita. Si burung merak, penyair sastrawan serta budayawan WS. Rendra harus berpulang menemui kedamaiannya di sisi Tuhan.

WS. Rendra merupakan sastrawan besar yang pernah dimiliki bangsa ini, karya-karyanya yang selalu bertemakan sosial dan yang selalu mengkritik tajam menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap menjaga bangsa ini agar terus maju tanpa ada halangan dari siapapun termasuk pemerintah. Puisinya yang menggelora selalu menyuarakan keadilan bagi rakyat yang tertindas karya-karaya yang terkenal adalah balada orang tercinta, bersatulah pelacur-pelacur kota jakarta, burung kondor, sebatang lisong, hai kamu dan masih banyak yang lainnya.
Beliau meninggal pada usia 74 tahun dan dimakamkan di bengkel teater. Sungguh ironis yang terjadi ini setelah mbah Surip mewasiatkan untuk di makamkan di bengkel teater sekarang adalah WS. Rendra , jika di buat hiperbolanya adalah “seakan-akan Rendra menerima ajakan mbah surip untuk menemaninya di alam lain sebagai seorang sahabat sejati”
Sungguh kita telah kehilangan dua seniman terhebat di negeri kita ini, walaupun mereka memiliki karakter yang berbeda tetapi mereka akan menjadi sebuah legenda untuk kita semua.

Sajak Hai Kamu
Karya WS. Rendra

Luka-luka di dalam lembaga,
Intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,
Noda di dalam pergaulan antar manusia,
Duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala.

Jari-jari waktu menggamitku.
Aku menyimak kepada arus kali.
Lagu margasatwa agak mereda.
Indahnya ketenangan turun ke hatiku.
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku.

Jakarta, 29 Pebruari 1978

Sajak di atas seolah-olah sangat sesuai dengan keadaan sekarang di mana Rendra sekarang mendapatkan ketenangannya terlepas dari himpitan-himpitan yang mengekangnya dan terbang menuju ke langit bersama awan-awan sebagai burung merak yang berkemilauan di cahaya senja...
Selamat tinggal Rendra...
Selamat tinggal putra seni...
Selamat tinggal Si Burung Merak...

Read the full story