Tete Bengek Bromo

Sabtu, 04 April 2009 Leave a Comment


yeIndonesia, negara kita tercinta ini merupakan negeri elok seperti dalam lagu nasional yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa, pada baitnya yang berbunyi seperti ini :
“Tanah airku Indonesia”
“Negeri elok amat ku cinta”
Dan seterusnya...

Dimana berbagai macam kekayaan alam terdapat di dalamnya, sebut saja Bali Si Pulau Dewata ini memiliki keidndahan yang eksotik dengan keindahan alam dan budayanya yang sangat artistik. Tapi kali ini saya tidak ingin membahas tentang Bali dan segala macam keistimewahannya, melainkan saya ingin membicarakan tetang kedinginan suhu puncak bromo, keistimewahan penduduknya yang masih keturunan wangsa Majapahit yang biasanya disebut dengan suku Tenggernya serta lautan pasir yang membentang luas.

Sejarah Gunung Bromo
Ternyata kata “Bromo” yang cukup WOW bagi saya. Setelah saya baca di kang wikipedia Bromo berasal dari bahasa sansekerta “Brama” yang merupakan salah satu dewa utama dalam agama Hindu dan salah satu “Betarah” dalam dunia pewayangan. Bagi suku Tengger gunung Bromo merupakan salah satu tempat suci dengan upacara adatnya yang disebut Kasodo.

Keadaan Geografis Gunung Bromo
Gunung bromo memiliki ketinggian ± 2100 meter di atas permukaan air laut, berpenduduk ± 3500 jiwa serta memiliki lautan pasir yang luasnya 5200 hektar. Mempunyai kawah dengan garis tengah ± 800 meter, berbatasan dengan empat wilayah, yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

Itulah sedikit gambaran dari gunung bromo yang begitu indah, saya menyebut indah karena memang terbukti dengan mata kepala saya sendiri. Bagaimana saya dan teman-teman menyusuri lautan pasir dengan berjalan kaki menuju puncak bromo. Di sana kita juga membuktikan tentang anak tangga yang selalu berubah-ubah jumlahnya setiap kita menghitung ulang, Apakah anda tertarik ??

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By Vandy 165

6 komentar »

  • Yanuar Catur said:  

    WQAKAKAKAKA
    wes tau
    hehehehehe
    kapan koen nang bromo??kok kadit itreng ayas
    hehehee

  • zener_lie said:  

    aku sih tahu bromo itu indah apalagi ketika matahari terbit.

    emang sihhh ada keindahan lainnya tapi nanti belum ada kesempatan lagi.

    tapi untuk jumlah tangga yang terus berubah ini yang aku belum bisa percaya. beneran kah????

  • asasint said:  

    aku gurung tau....... kapan-kapan kesana..hehe kalo ada waktu libur panjang....

  • Anak Nelayan said:  

    durung tau mrono aq jarene adem banget iyoo taaa

  • Blogger Ceria said:  

    belum pernah ke bromo.. -_-

  • Anonim said:  

    salam kenal dari wong Tengger....makasih dah berkunjung ke Bromo.

  • Leave your response!