WS. Rendra Wafatnya Si Burung Merak
Lewat tengah malam berita mencengangkan datang dari dunia seni kita. Si burung merak, penyair sastrawan serta budayawan WS. Rendra harus berpulang menemui kedamaiannya di sisi Tuhan.
WS. Rendra merupakan sastrawan besar yang pernah dimiliki bangsa ini, karya-karyanya yang selalu bertemakan sosial dan yang selalu mengkritik tajam menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap menjaga bangsa ini agar terus maju tanpa ada halangan dari siapapun termasuk pemerintah. Puisinya yang menggelora selalu menyuarakan keadilan bagi rakyat yang tertindas karya-karaya yang terkenal adalah balada orang tercinta, bersatulah pelacur-pelacur kota jakarta, burung kondor, sebatang lisong, hai kamu dan masih banyak yang lainnya.
Beliau meninggal pada usia 74 tahun dan dimakamkan di bengkel teater. Sungguh ironis yang terjadi ini setelah mbah Surip mewasiatkan untuk di makamkan di bengkel teater sekarang adalah WS. Rendra , jika di buat hiperbolanya adalah “seakan-akan Rendra menerima ajakan mbah surip untuk menemaninya di alam lain sebagai seorang sahabat sejati”
Sungguh kita telah kehilangan dua seniman terhebat di negeri kita ini, walaupun mereka memiliki karakter yang berbeda tetapi mereka akan menjadi sebuah legenda untuk kita semua.
Sajak Hai Kamu
Karya WS. Rendra
Luka-luka di dalam lembaga,
Intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,
Noda di dalam pergaulan antar manusia,
Duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala.
Jari-jari waktu menggamitku.
Aku menyimak kepada arus kali.
Lagu margasatwa agak mereda.
Indahnya ketenangan turun ke hatiku.
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku.
Jakarta, 29 Pebruari 1978
Sajak di atas seolah-olah sangat sesuai dengan keadaan sekarang di mana Rendra sekarang mendapatkan ketenangannya terlepas dari himpitan-himpitan yang mengekangnya dan terbang menuju ke langit bersama awan-awan sebagai burung merak yang berkemilauan di cahaya senja...
Selamat tinggal Rendra...
Selamat tinggal putra seni...
Selamat tinggal Si Burung Merak...
*Widget By Vandy 165
Selamat jalan “Si Burung Merak”.
Iringan do'a akan selalu terhantar dari sanubari bangsa Indonesia. bangsa yang selama ini kau perjuangkan untuk selalu menjadi yang lebih baik.
kami akan merindukan ketulusanmu, keikhlasanmu dalam membela kebenaran yang sangat kau junjung. semoga damai selalu menyertai tidur panjangmu.
Iklan Gratis
Seorang seniman besar negeri ini telah berpulang, meninggalkan ibu peritiwi yang tiada henti meneteskan air mata....
hiks..hiks..
belum genap satu minggu mbah surip meninggal
giliran budayawan terbaik indonesia
meninggal
innalillahi...